Minggu, 20 Maret 2016

Manusia Dan cinta kasih


A.  PENGERTIAN CINTA KASIH
Cinta adalah perasaan sangat suka atau sayang atau sangat tertarik di dalam hatinya. Sedangkan kata kasih adalah perasaan sayang atau cinta atau sangat menaruh belas kasihan kepada seseorang atau sesuatu. Dengan demikian cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) yang ditujukan kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.

  • Cinta sama sekali bukan nafsu. Perbedaan antara cinta dengan nafsu adalah sebagai berikut :
  • ·         Cinta bersifat manusiawi
  • ·         Cinta bersifat rohaniah sedangkan nafsu bersifat jasmaniah
  • ·         Cinta menunjukkan perilaku member, sedangkan nafsu cenderung menuntut


Cinta juga selalu menyatakan unsur – unsur dasar tertentu, yaitu :
·         Pengasuhan, contohnya cinta seorang ibu kepada anaknya
·         Tanggung jawab, adalah tindakan yang benar – benar berdasarkan atas  suka rela
·         Perhatian, merupakan suatu perbuatan yang bertujuan untuk mengembangkan pribadi orang lain agar mau membuka dirinya
·         Pengenalan, merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia

    B.  KASIH SAYANG
Erich Fromm dalam bukunya “Semi Mencintai” mengemukakan tentang adanya macam – macam cinta, yaitu :

  • ·         Cinta Persaudaraan, diwujudkan manusia dalam tingkah atau perbuatannya. Cinta Persaudaraan tidak mengenal adanya batas – batas manusia berdasarkan SARA.
  • ·         Cinta Keibuan, kasih sayang yang bersumber pada cinta seorang ibu terhadap anaknya
  • ·         Cinta Diri Sendiri, yaitu bersumber dari diri sendiri. Cinta diri sendiri bernilai positif jika mengandung makna bahwa seseorang dapat mengurus dirinya dalam kebutuhan jasmani dan rohani.
  • ·         Cinta terhadap Tuhan


    C.  KEMESRAAN
Kemesraan berasal dari kata mesra yang berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih. Tingkatan kemesraan dapat dibedakan berdasarkan umur, yaitu :
            Kemesraan dalam Tingkat Remaja, terjadi dalam masa puber. Pubertas yaitu dimana masa remaja memiliki kematangan organ kelamin yang menyebabkan dorongan seksualitasnya kuat
            Kemesraan dalam Rumah Tangga, terjadi antara pasangan suami istri dalam perkawinan. Biasanya pada tahun tahun awal perkawinan, kemesraan masih sangat terasa, namun bisa sudah agak lama biasanya semakin berkurang.
              Kemesraan Manusia Usia Lanjut, terjadi di saat usia tua atau lanjut, biasanya kemesraan ini terjadi dalam rumah tangga yang sudah bertahun-tahun bertahan, dan bisa disebut kemesraan yang abadi.

 D. CINTA KASIH MENURUT PANDANGAN AGAMA

·         Menurut pandangan Agama Islam
Cinta secara bahasa adalah suka sekali dan senang sekali. Cinta secara istilah ialah rasa kasih sayang yang muncul dari lubuk hati yang terdalam untuk rela berkorban, tanpa mengharap imbalan apapun, dan dari siapapun kecuali imbalan yang datang dan diridhoi Allah.

Dalam Islam, kasih sayang adalah identitas dan asas iman. Hal itu merupakan bukti pengaruh agama terhadap hati nurani, seperti halnya ia juga merupakan kesaksian jiwa manusia yang menurut term (istilah) Islam belum akan diakui beragama bila ia tidak memiliki perasaan kasih sayang.

Allah berfirman: Katakanlah: “Jika bapa-bapa (para pembesar dan nenek moyang), anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada mencintai Allah dan Rasulnya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan (azab/siksaan)-Nya, dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.( Al-Qur’an Surat At-Taubat, 9: 24)

·         Menurut pandangan Agama Kristen
Cinta di dalam Alkitab, ada empat kata yang bisa diterjemahkan sebagai cinta dalam bahasa Yunani, Mereka adalah agape, phileo/philia, storge, dan eros.
1.      Agape adalah kata yang digunakan ketika merujuk kepada kasih Allah (lihat 1 Yohanes 4:7-12,16b; atau Yohanes 3:16). Agape juga adalah kasih karena apa yang seseorang lakukan dan bukan apa yang seseorang rasakan.
2.      Phileo artinya “memiliki ketertarikan khusus kepada seseorang atau sesuatu, yang dekat kepada kita, memberi perasaan kita, menganggapnya sebagai seorang saudara.” Phileo ini sebenarnya lebih baik diterjemahkan sebagai “sangat menyukai” atau “persahabatan sejati”. Kata ini agak berbeda kalau diterjemahkan dengan kata dalam bahasa Inggris “love”, tetapi lebih tepat dengan “strongly like”. Kata ini mungkin bisa kita terjemahkan dengan kata “suka” atau “menyukai”.
3.      Storge adalah kasih antara orangtua dan anaknya, atau terhadap saudara kandung, dan juga antara suami dan istri dalam pernikahan yang baik dan sehat (lihat Roma 12:9-10) Hendaklah kasih (agape) itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.12:10Hendaklah kamu saling mengasihi (phileo/philiastorgos sebagai saudara dan saling mendahului dalam memberi hormat.” Atau, “Hormatilah ayah dan ibumu (Kej. 20:12/terjemahan Yunaninya menggunakan storge)”
4.      Eros digambarkan cinta hawa nafsu/seksual, yaitu cinta secara badaniah. Eros adalah asal kata erotica, dan juga digunakan untuk merujuk kepada dewa cinta dari Yunani. Kata ini sebenarnya tidak pernah muncul dalam Alkitab.
5.      Telo, adalah kasih terhadap diri sendiri, dia lebih mencintai dirinya sendiri dibanding lainnya dan sikap ini disebut egois, karena lebih mementingkan dirinya sendiri daripada yang lain, bahkan tak mempedulikan yang lain.
Apa perbedaan antara agape dan phileo/philia. Teks yang bisa menggambarkan perbedaan ini ada di Injil Yohanes. Waktu itu Tuhan Yesus dan Yohanes sedang bercakap-cakap mengenai kesungguhan kasih Yohanes terhadap Tuhan Yesus. Percakapan ini akan semakin jelas kalau kita mencantumkan kata Yunani yang digunakan dalam kitab Yohanes 21:15-18.
Yohanes 21:15: “Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (agapao) Aku lebih dari pada mereka ini?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (phileo) Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”21:16Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (agapao) Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (phileo) Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”21:17Kata Yesus kepadanya untuk ketiga kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi (phileo) Aku?” Maka sedih hati Petrus karena Yesus berkata untuk ketiga kalinya: “Apakah engkau mengasihi Aku?”* Dan ia berkata kepada-Nya: “Tuhan, Engkau tahu segala sesuatu, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi (phileo) Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.
Kalau kita melihat percakapan ini, maka kita melihat ada perbedaan pertanyaan dan jawaban. Ketika Yesus bertanya mengenai agape atau kasih yang tulus dan penuh pengorbanan dari Petrus terhadap dirinya, Petrus hanya menjawab bahwa dia mengasihinya seperti seorang saudara philia. Petrus tidak bisa mengasihi Yesus dengan agape. Yesus yang menyadari ketidakmampuan Petrus ini akhirnya mengubahnya di pertanyaan ketiga, dan menanyakan philia.
Agape = Kasih yang memberi beraksi.
Seperti yang sudah diterangkan di atas, agape adalah kasih yang menuntut aksi dari kita. Agape bukanlah kasih yang hanya berada dalam level perasaan, tetapi juga menuntut aksi, menuntut adanya perbuatan, bahkan perbuatan yang memberikan pengorbanan diri. Ini adalah jenis kasih yang tertinggi, dan yang tidak bisa Petrus berikan kepada Tuhan Yesus seperti yang ditunjukkan dalam percakapan mereka di atas.
kata kasih (agape)di dalam Alkitab yang selalu diikuti dengan tindakan/aksi:
Ø  Yoh. 3:16: Karena begitu besar kasih (agape) Allah akan dunia ini, sehingga Ia memberikan (sebuah aksi) anakNya yang tunggal…
Ø  Matius 5:44: Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah (agape) musuhmu dan berdoalah (aksi) bagi mereka yang menganiaya kamu.
Ø  Yoh. 14:24a: Barangsiapa tidak mengasihi (agape) Aku, ia tidak menuruti (aksi) firman-Ku;

·         Menurut pandangan agama Buddha
Nikaya Pali juga memuat satu kata cinta yang berbeda dengan cinta yang telah disebutkan di atas, cinta kasih yang dipancarkan secara universal (tak terbatas) kepada semua makhluk dan cinta kasih yang tanpa pamrih, yaitu: Metta.
Metta adalah bagian pertama dari empat kediaman luhur (Brahma Vihara) atau empat keadaan yang tidak terbatas (Apamanna). Bagian lainnya, yaitu Karuna (kasih sayang), Mudita (simpatik), dan Upekkha (keseimbangan batin).
Metta adalah rasa persaudaraan, persahabatan, pengorbanan, yang mendorong kemauan baik, memandang makhluk lain sama dengan dirinya sendiri. Metta juga suatu keinginan untuk membahagiakan makhluk lain dan menyingkirkan kebencian (dosa) serta keinginan jahat (byapada).
Metta berbeda dengan piya, pema, rati, kama, tanha, ruci dan sneha yang hanya menimbulkan nafsu dan kemelekatan. Pengembangan Metta dapat mengantarkan kita pada pencapaian kedamaian Nibbana (Mettacetto vimutti), seperti yang dinyatakan Sang Buddha dalam Dhammapada 368.

·         Menurut pandangan Agama Hindu
Agama Hindu adalah agama Wahyu dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta Kasih. Agama yang amat luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama yang memiliki tujuan Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta Kasih. Agama Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya kepada sesama umat manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang sebaga cinta kasih yang istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah keluarga besar sangat membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal ini.


        
E. Belas kasih
Kasih sayang atau belas kasih ialah sifat yang terdapat baik pada Allah maupun pada manusia.
Belas kasih adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh semua manusia. Mungkin banyak yang mengira ini melulu tentang uang. Bila orang berbelas kasih kepada orang lain berarti ia lalu membantu orang itu secara finansial.
Namun tidak hanya itu, semua orang hidup di bawah belas kasih orang lain. Bagaimana tidak, seberapa pun banyak uang yang kita miliki, jika kita sakit dan pergi berobat ke dokter, kita tergantung pada belas kasihan dokter. Jika kita mendapat dokter yang tidak berbelas kasihan—hanya dimotivasi uang—penyakit kita tidak ia sembuhkan, malahan mungkin makin parah demi kita membayar lebih banyak. Maka Wapres pun pernah mengeluhkan kondisi ini karena akibat ketidakpercayaan terhadap dokter Indonesia, banyak orang memilih berobat ke Singapura.
Bahkan dalam keseharian kita pun kita harus ingat bahwa kita hidup dalam belas kasihan orang lain. Terutama di jalan raya, di saat kita harus menyeberang jalan raya terutama yang tidak terdapat jembatan penyeberang orang ataupun zebra cross, kondisi ini mengharuskan pejalan kaki untuk menyeberang dengan hati-hati, tanpa adanya belas kasihan dari pengemudi motor atau mobil, pejalan kaki tersebut mungkin tidak akan bisa menyebrang atau bisa terjadi kecelakaan karna tidak ada rasa belas kasihan dari pengemudi yang selalu merasa terburu-buru tanpa memikirkan betapa sulitnya pejalan kaki tersebut untuk menyeberang.
Didalam kehidupan ini kita juga harus memohon belas kasihan Tuhan dalam kehidupan kita. Tuhan adalah pribadi yang penuh dengan belas kasih dan pribadi yang murah hati. Sejak zaman Adam, Dia memberikan belas kasih yang tak terkira, mengingat dosa dan kejahatan manusia yang sangat besar.
Sebagai representasi Allah, Yesus Kristus menunjukkan belas kasih yang sangat besar. Belas kasih terbesar pengorbanan-Nya di kayu salib yang membebaskan kita dari cekikan dosa. Seperti yang tertulis dalam Ibrani 8:12, “Sebab Aku akan menaruh belas kasihan terhadap kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka.”
Lalu bagaimana dengan kita yang sudah ditebus dari dosa ini? Ada dua hal yang harus kita lakukan:Selalu mengingat bahwa kita hidup di bawah belas kasihan, terutama belas kasihan Tuhan. Seperti firman-Nya dalam Roma 9:15, “Sebab Ia berfirman kepada Musa: ‘Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati.’” Tanpa belas kasih-Nya, sebenarnya kehidupan kita sia-sia, bahkan bisa dikatakan sebenarnya kita sudah mati.
Menaruh belas kasih kepada orang yang lebih lemah daripada kita. Kitab Amsal 19:17 mengatakan, “Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu.” Kita orang-orang yang sudah memperoleh belas kasihan Tuhan, sudah seharusnya menyebarkan kasih kepada orang lain sebagai duta-duta Tuhan di dunia ini.

KESIMPULAN
            Kita sebagai manusia harus saling mengasihisatu sama lain, seluruh ajaran agama mengajarkan bahwa kita harus saling mengasihi, mengasihi Tuhan, mengasihi sesama. Adanya kasih dalam lingkungan sangat penting, karna kasih dapat menyatukan kita semua, kasih menyatukan banyak perbedaan, kasih dapat meluluhkan benteng kebencian, sekuat-kuatnya tembok kebencian akan dapat runtuh dengan satu sentuhan kasih, karna kekuatan kasih sangat kuat untuk menghancurkan perbedaan. Maka dari itu karena masyarakat Indonesia  terdiri dari berbagai agama, ras, dan sebagainya kita harus mempunyai jalinan ikatan kasih antara sesama masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu "Kita"?

 Hallo, apakabar? Pertanyaan itu akan menjadi pertanyaan yang mugkin sepele tapi itu sulit dan mungkin sangat sulit untuk disampaikan. "...