Sabtu, 12 Maret 2016

Manusia dan Kesusastraan

Pendekatan Kesusastraan

Kehidupan manusia seiring berjalannya waktu kebudayaaan di masyarakat akan semakin berkemban sehingga munculah seni, dan cabang-cabangnya termasuk satra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya di masyarakat. Dari semua itu intinya adalah mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Contohnya saja dalam bidang kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu bangsa yang bermartabat. Munculnya sastra di keidupan masyarakat adalah bertujuan untuk menuangkan gagasan atau pola pikir ke dalam sebuah seni baik berupa puisi, cerpen, atau sastra lainnya.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan dari imajinasi. Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
· Dongeng: Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
· Hikayat: Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan dan amanat bagi pembacanya.
· Sejarah: Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.

Prosa baru Meliputi :
· Kisah: Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
· Cerpen: Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
· Novel: Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
· Biografi: Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
· Otobiografi: Biografi yang ditulis oleh subyeknya.

Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi yang berupa penghayatan jiwa seorang penyair dalam mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang indah, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.      Figura bahasa
2.      Kata – kata yang bermakna ganda.
3.      Kata – kata berjiwa.
4.      Kata – kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.

Tujuan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai
berikut :
1.      Hubungan puisi deengan pengalaman hidup manusia.
2.      Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual.
3.      Puisi dan keinsyafan social

Nilai - nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
  1. Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
  1. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
  1. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian, harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
  1. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda dari yang disajikan dalam kehidupan sendiri.
Kejadian yang tak mungkin menjadi mungkin yang terdapat dalam fiksi inilah yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status sosial tinggi, tetapi tenyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan psikologis, seperti dikisahkan dalam novel belenggu, adalah cintih kemungkinan yang tidak mungkin. Tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya tentang  kehidupan manusia.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
  1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jmannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.
  2. Karya sastra yang menyuarakan jamannya, biasa tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuaty, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik di dalam tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan lainnya.

Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan kata-katanya.
Tulisan yang bersifat kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.      Figura bahasa, seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
2.      Kata-kata yang ambiquitas, yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.      Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.      Kata-kata yang konotatif, yaitu kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu.
5.      Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

contoh puisi :
Kebisuan dalam hati

Kamu
Kamu bagai setetes tinta
Tinta yang tertetes ke sebuah kertas
Dan tinta itu menyebar ke permukaan kertas

Tatapan mu
Bagai lampu sorot
Yang dapat menarik perhatianku
Tapi tak dapat ku jangkau karena terangnya cahaya

Ketika kamu ada
Aku senang
Tapi saat itu juga
Jarak yang memisahkan kita

Kita dihalangi oleh sebuah jurang
Jurang pemisah
Antara si keju
Dan si singkong

Apalah dayaku
Cinta tak tersampaikan
Hanya dapat ku simpan dalam hati
Dan membisu dalam dekapan kesunyian


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Apa itu "Kita"?

 Hallo, apakabar? Pertanyaan itu akan menjadi pertanyaan yang mugkin sepele tapi itu sulit dan mungkin sangat sulit untuk disampaikan. "...