Kehidupan manusia seiring
berjalannya waktu kebudayaaan di masyarakat akan semakin berkemban sehingga
munculah seni, dan cabang-cabangnya termasuk
satra, sejarah, cerita rakyat, dan
sebagainya di
masyarakat. Dari semua itu intinya adalah
mempelajari masalah manusia dan kebudayaan. Contohnya saja dalam bidang
kesenian, seni adalah suatu ekspresi dari jiwa manusia. Segala kebebasan hasil
karya dari manusia bebas dituangkan dalam ekspresi seni. Seni lebih berbicara
banyak dalam kebudayaan, bahkan budaya dapat menggambarkan ciri dari suatu
bangsa yang bermartabat. Munculnya sastra
di keidupan masyarakat adalah bertujuan untuk menuangkan gagasan atau pola pikir
ke dalam sebuah seni baik berupa puisi, cerpen, atau sastra lainnya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Prosa adalah cerita rekaan dan diartikan
sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa
dan alur yang dihasilkan dari imajinasi.
Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
· Dongeng:
Cerita yang tidak benar-benar terjadi.
· Hikayat:
Cerita yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan, namun memiliki Pesan
dan amanat bagi pembacanya.
· Sejarah:
Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul.
Prosa
baru Meliputi :
· Kisah:
Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita.
· Cerpen:
Suatu bentuk prosa naratif fiktif, cenderung padat dan langsung pada tujuannya,
· Novel:
Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif, biasanya berbentuk cerita.
· Biografi:
Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
· Otobiografi:
Biografi yang ditulis oleh subyeknya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi yang berupa penghayatan jiwa
seorang penyair dalam mengenal kehidupan
manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang indah, yang secara padu dan
utuh dipadatkan kata – katanya.
Kreativitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1.
Figura bahasa
2.
Kata – kata yang bermakna ganda.
3.
Kata – kata berjiwa.
4.
Kata – kata yang sudah diberi
nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Tujuan
yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai
berikut :
1.
Hubungan puisi deengan pengalaman hidup
manusia.
2.
Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual.
3.
Puisi dan keinsyafan social
Nilai - nilai dalam prosa fiksi
Sebagai seni yang bertulang panggung
cerita, mau tidak mau karya sastra (prosa fiksi) langsung atau tidak langsung
membawa moral, pesam atau cerita. Dengan perkataan lain prosa mempunyai
nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
- Prosa fisksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenagan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu atau kejadian yang
dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau
tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tidak mungkin dikunjungi
selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing
tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
- Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi
memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam
nivel sering kita dapat belajar sesiatu uang lebih daripada sejarah atau
lapiran jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan
juga kehiduoab yang akan dating atau kehidupan yang asing sama sekali.
- Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa
fiksi dapat menstimulai imajinasi, dan merupakan sarana bagi peminfajan uang
tak henti-hentinya dan warisan budaya bangsa. Novel se[erti Siti Nurbaya, salah
asuhan, sengsara membawa nikmat, layar terkembang mengungkapkan impian-impian,
harapan-harapan, aspirasi-aspirasi dari generasi yang terdahulu yang seharusnya
dihayati oleh generasi kini. Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi
seperti jalan taka da ujung, missal menggambarkan suatu tindakan heroism yang
mengagumkan dan memberikan kebanggaan, yang oleh generasi muda sekarang tidak
lagi mengalami secara fisik. Dan oleh karena mahasiswa tidak mengalami secara
fisik itulahm jiwa kepahlawanan perlu disentuh melalui hasil-hasil sastra.
- Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-oengalan
dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk
memilih respon-respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda
dari yang disajikan dalam
kehidupan sendiri.
Kejadian yang tak mungkin
menjadi mungkin yang terdapat dalam fiksi inilah
yang memungkinkan pembaca untuk dapat memperluas dan memperdalam persepsi dan wawasannya
tentang tokoh, hidup dan kehidupan manusia. Dari banyak memperoleh pengalaman
sastra, pembaca akan terbentuk keseimbangan wawasannya, terutama dalam
menghadapi kenyataan-kenyataan di luar dirinya yang mungkin sangat berlainan
dari pribadinya. Seorang dokter yang dianggap memiliki status sosial tinggi, tetapi
tenyata mendatangi perempuan simpanannya walaupun dengan alasan-alasan
psikologis, seperti dikisahkan dalam novel belenggu, adalah cintih kemungkinan
yang tidak mungkin. Tetapi justru dari sinilah pembaca memperluas perspektifnya
tentang kehidupan manusia.
Berkenaan
dengan moral, karya sastra dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
- Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jmannya mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki jamannya. Kebanyakan karya sastra Indonesia di jaman Jepang yang dikelompokkan ke dalam kelompok ini.
- Karya sastra yang menyuarakan jamannya, biasa tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuaty, akan tetapi untuk merenung. Kedua macam karya sastra itu selalu menyampaikan masalah. Masalah ini disampaikan dengan jalan menyajikan interaksi tokoh-tokohnya. Masing-masing tokoh mempunyai temperamen, pendirian, dan kemauan yang berbeda-beda. Perbedaan ini menimbulkan konflik. Konflik dapat terjadi baik di dalam tokoh sendiri maupun diantara tokoh satu dengan lainnya.
Ilmu Budaya Dasar Yang Di Hubungkan
Dengan Puisi
Puisi termasuk seni sastra, sedangkan
sastra bagian dari kesenian, dan kesenian cabang unsur dari kebudayaan. puisi
adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, tuhan
melalui media bahasa yang artistik/estetik, nyang secara padu dan utuh di padatkan
kata-katanya.
Tulisan yang bersifat kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
1.
Figura bahasa, seperti gaya
personifikasi, metafora, perbandingan, alegori, dsb.
2.
Kata-kata yang ambiquitas, yaitu
kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
3.
Kata-kata yang berjiwa, yaitu kata-kata
yang sudah di beri suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa
penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4.
Kata-kata yang konotatif, yaitu
kata-kata yang sudah di beri tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi
tertentu.
5.
Pengulangan, yang berfungsi untuk
mengintensifkan hal-hal yang di lukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
contoh puisi :
Kebisuan
dalam hati
Kamu
Kamu
bagai setetes tinta
Tinta
yang tertetes ke sebuah kertas
Dan
tinta itu menyebar ke permukaan kertas
Tatapan
mu
Bagai
lampu sorot
Yang
dapat menarik perhatianku
Tapi
tak dapat ku jangkau karena terangnya cahaya
Ketika
kamu ada
Aku
senang
Tapi
saat itu juga
Jarak
yang memisahkan kita
Kita
dihalangi oleh sebuah jurang
Jurang
pemisah
Antara
si keju
Dan
si singkong
Apalah
dayaku
Cinta
tak tersampaikan
Hanya
dapat ku simpan dalam hati
Dan
membisu dalam dekapan kesunyian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar