Kamis, 21 Januari 2016

Agama


Agama berasal dari bahasa sansekerta “agama” yang berarti tradisi sedangkan dari kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti mengikat kembali, yang maksudnya adalah dengan religi seseorang mengikat dirinya dengan Tuhan. Menurut kamus besar bahasa Indonesia agama merupakan system atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan.

Fungsi agama dalam masyarakat:
1.      Fungsi agama ialah sebagai pedoman hidup, penuntun hidup sehingga hidup mempunyai suatu tujuan, agama mmpunyai ketentuan hidup yang baik di dunia.
2.      Fungsi agama dalam masyarakat ialah Sebagai suatu sarana komunikasi antar umat beragama untuk bertukar pikiran secara positif.

Dimensi agama dalam komitmen
1.      Dimensi keyakinan mengandung perkiraan/harapan bahwa orang yang religius akan menganut pandangan teologis tertentu.
2.      Praktek agama mencakup perbuatan-perbuatan berbakti, yaitu perbuatan untuk melaksanakan komitmen agama secara nyata.
3.      Dimensi pengerahuan, dikaitkan dengan perkiraan.
4.      Dimensi pengalaman memperhitungkan fakta, semua agama mempunyai perkiraan tertentu.
5.      Dimensi konsekuensi dari komitmen religius berbeda dengan tingkah laku perseorangan

Pelembagaan Agama
Pengertian pelembagaan agama itu sendiri ialah alasan apa dan mengapa agama ada, unsur-unsur dan bentuknya serta fungsi struktur agama. Dimensi ini mengidentifikasikan pengaruh-pengaruh kepercayaan di dalam kehidupan sehari-hari.

3 tipe kaitan agama dengan masyarakat:
1.      Masyarakat dan nilai-nilai sakral.
2.      Masyarakat-masyarakat pra industri yang sedang berkembang.
3.      Masyarakat-masyarakat industri sekuler.

Agama, Konflik, dan masyarakat
Agama di masyarakat kini berkembang banyak, sehingga membuat adanya suatu perbedaan yang menghalangi kontak sosial antara individu masyarakat, bahkan tak sedikit konflik di masyarakat tentang perbedaan agama di kehidupan sehari-sehari, seperti agama minoritas dan mayoritas.
Konflik agama minoritas dan mayoritas adalah konflik yang paling sering ada dalam masyarakat, seperti satu daerah dimana daerah tersebut mayoritas agama muslim yang tidak mengizinkan adanya pembangunan sarana ibadah atau gereja untuk masyarakat yang beragama kristen yang pada saat itu menjadi masyarakat minoritas, ataupun sebaliknya dimana daerah tersebut mayoritas agama kristen sehingga melarang agama muslim yang saat itu sebagai minoritas untuk membangun sara ibadah atau masjid.
Permasalah konflik dan tindakan kekerasan ini kemudian mengarah kepada pertanyaan mengenai kebebasan memeluk agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam UUD 1945, pasal 29 Ayat 2, sudah jelas dinyatakan bahwa setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam memeluk agama dan akan mendapat perlindungan dari negara.
Pada awal era Reformasi, lahir kebijakan nasional yang menjamin kebebasan beragama di Indonesia. Namun secara perlahan politik hukum kebijakan keagamaan di negeri ini mulai bergeser kepada ketentuan yang secara langsung membatasi kebebasan beragama. Kondisi ini kemudian menyebabkan terulangnya kondisi yang mendorong menguatnya pemanfaatan kebijakan-kebijakan keagamaan pada masa lampau yag secara substansial bertentangan dengan pasal HAM dan konstitusi di Indonesia.
Seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia yang dikenal memiliki keanekaragaman suku, bangsa, terutama agama karena tujuan agama adalah menuntun hidup kepada jalan yang benar dan untuk mendekat diri kepada Tuhan adalah baik, ketika pemahaman di suatu masyarakat itu sama dan sepikiran dapat mempunyai ikatan komunikasi yang lebih kuat, sehingga dapat terwujudnya kesejahteraan di antara masyarakat, dan menghilangkan rasa ketakutan di agama minoritas.

Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Nilai

Ilmu pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.

Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
4 hal sikap ilmiah :
  1. Rasa ingin tahu
  2. Objektif/ jujur (sesuai fakta yang ada, dan tidak dipengaruhi oleh perasaan pribadi)
  3. Teliti (tidak ceroboh dan tidak melakukan kesalahan)
  4. Terbuka (mau menerima pendapat yang benar dari orang lain)
Ilmu pengetahuan pada dasarnya memiliki 3 (tiga) komponen penyangga tubuh pengetahuan yang disusunnya dimana ketiganya erat kaitannya dengan nilai moral yaitu:
1.      Ontologis (Objek Formal Pengetahuan)
Ontologis dapat diartikan hakikat apa yang dikaji oleh pengetahuan, sehingga jelas ruang lingkup wujud yang menjadi objek penelaahannya.
2.      Epistemologis
Epistemologis seperti diuraikan diatas hanyalah merupakan cara bagaimana materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi tubuh pengetahuan.
3.      Aksiologis
Aksiologis adalah asas menggunakan ilmu pengetahuan atau fungsi dari ilmu pengetahuan.Kaitan ilmu dan teknologi dengan nilai moral, berasal dari ekses penerapan ilmu dan teknologi sendiri.

Definisi Teknologi
1.      Menurut Poerbahawadja Harahap, Teknologi adalah : 
Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam teknik, ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri.
2.      Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158), Teknologi adalah :
Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahuan terapan,keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
3.      Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) . :
Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia.
4.      Definisi Teknologi menurut Wikipedia situs wiki terbesar di Dunia ini:
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
5.      Menurut Miarso (2007 : 62) : 
Teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem.
Ciri-ciri fenomena teknik pada masayarakat
Fenomena teknik pada masyarakat kini, menurut Sastrapratedja (1980) memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
  1. Rasionalistas, artinya tindakan spontan oleh teknik diubah menjadi tindakan yang direncanakan dengan perhitungan rasional.
  2. Artifisialitas, artinya selalu membuat sesuatu yang buatan tidak alamiah
  3. Otomatisme, artinya dalam hal metode, organisasi dan rumusan dilaksanakan secara otomatis. Demikian juga dengan teknik mampu mengeliminasikan kegiatan non teknis  menjadi kegiatan teknis
  4. Teknik berkembang pada suatu kebudayaan
  5. Monisme, artinya semua teknik bersatu, saling berinteraksi dan saling bergantung
  6. Universalisme, artinya teknik melampaui batas-batas kebudayaan dan ediologi, bahkan dapat menguasai kebudayaan.

Ciri-ciri teknologi masyarakat barat
  1. Serba intensif dalam segala hal, seperti modal, organisasi, tenaga kerja dan lain-lain, sehingga lebih akrab dengan kaum elit daripada dengan buruh itu sendiri
  2. Dalam struktur sosial, teknologi barat bersifat melestarikan sifat kebergantungan.
  3. Kosmologi atau pandangan teknologi Barat adalah: menganggap dirinya sebagai pusat yang lain.

Kemiskinan adalah kurangnya pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang pokok.Dikatakan berada dibawah garis kemiskinan apabila pendapatan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup yang paling pokok seperti pangan, pakaian, tempat berteduh (Emil Salim, 1982).
Ciri-ciri manusia yang hidup dibawah garis kemiskinan
  1. Tidak memiliki faktor produksi sendiri seperti tanah, modal, ketrampilan, dll.
  2. Tidak memiliki kemungkinan untuk memperoleh asset produksi dengan kekuatan sendiri, seperti untuk memperoleh tanah garapan atau modal usah.
  3. Tingkat pendidikan yang rendah, tidak sampai tamat sekolah dasar karena harus membantu orang tua mencari tambahan penghasilan.
  4. Kebanyakan tinggal di desa sebagai pekerja bebas (serabutan) berusaha apa saja.
  5. Banyak yang hidup di kota berusia muda, dan tidak mempunyai ketrampilan.
Fungsi kemiskinan
Menurut teori Fungsionalis dari Statifikasi (tokohnya Davis), kemiskinan memiliki sejumlah fungsi yaitu:
1.      Fungsi Ekonomi
Penyediaan tenaga untuk pekerjaan tertentu menimbulkan dana sosial, membuka lapangan kerja baru dan memanfaatkan barang bekas (masyarakat pemulung).
2.      Fungsi Sosial
Menimbulkan altruisme (kebaikan spontan) dan perasaan, sumber imajinasi kesulitan hidup bagi si kaya, sebagai ukuran kemajuan bagi kelas lain dan merangsang munculnya badan amal.
3.      Fungsi Kultural
Sumber inspirasi kebijaksanaan teknokrat dan sumber inspirasi sastrawan dan memperkaya budaya saling mengayomi antar sesama manusia.
4.      Fungsi Politik
Berfungsi sebagai kelompok gelisan atau masyarakat marginal untuk musuh bersaing bagi kelompok lain.    
Walaupun kemiskinan mempunyai fungsi, bukan berarti menyetujui lembaga tersebut. Tetapi karena kemiskinan berfungsi maka harus dicarikan fungsi lain sebagai pengganti.

Apa itu "Kita"?

 Hallo, apakabar? Pertanyaan itu akan menjadi pertanyaan yang mugkin sepele tapi itu sulit dan mungkin sangat sulit untuk disampaikan. "...